Dari Aisyah ra. Rosululloh saw. bersada: "Carilah lailatul qodr pada malam-malam ganjil disepuluh hari terakhir bulan romadhon" (HR.Bukhori, Muslim, Baihaqi).
Ketika malam Isro' dan Mi'roj Alloh swt. memerintahkan semua Nabi dan Rosul berkumpul di masjid Al-Aqsho beserta umatnya.
Rosululloh saw melihat para Nabi itu ada yang pengikutnya kurang dari seratus, dan ada yang lebih dari seribu, beliau melihat umat yang sagat banyak dan umur mereka berkisar antara 300-900 tahun. Rosululloh bertanya: "Umat siapakah ini..?" Dijawab: "Ini adalah umat Musa as". Beliau bertanya lagi: "Lalu dimanakah umatku..?"
Kemudian ditunjukkan umat yang jauh lebih banyak. Namun umur mereka hanya berkisar antara 63-100 tahun, sehingga Rosululloh mengeluh dan gundah: "Umatku tidak bisa menyamai ibadahnya umat Nabi Musa as".
Maka Alloh swt memberikan "lailatul qodr" satu malam lebih utama dari seribu bulan.
Beribadah pada malam lailatul qodr itu sama dengan beribadah selama 83 tahun 4 bulan.
Alloh swt, berfirman: "Sesungguhnya kami telah menurunkannya (Al Qur'an) pada malam kemuliaan (lailtul al-Qodr)".
"Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan".
"pada malam itu turun malaikat-malaikat dan ruh (Malaikat jibril) dengan izin tuhannya untuk mengatur segala urusanya".
"Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar". (QS. Al-qodr:1-5)
Rosululloh saw bersabda:
"Wahai manusia, akan datan padamu bulan yang agung, bulan yang penuh berkah, didalamnya terdapat satu malam yang lebih baik dari seribu bulan.."
(HR. Baihaqi).
Abu Huroiroh ra berkata:
"Bahwa lailatul Qodr tidak hanya terjadi pada masa Rosululloh saja, melainkan terus berlangsung hingga hari kiamat, pada setiap bulan Romadhon untuk kebaikan umat Muhammad saw."
KEUTAMAAN LAILATUL QODR:
KEUTAMAAN LAILATUL QODR:
- Satu malam lebih utama dari seribu bulan.Alloh swt, berfirman:
"Malam seribu bulan itu lebih baik dari seribu bulan".(QS. Al-Qodr : 3) - Malam diturunkanya al-Qur'an.
Ibnu Abbas berkata:
"bahwa Alloh swt, telah menurunkan Al-Qur'an keseluruhannya (secara total) dari Lauhul mahfudz ke baitul 'Izzah dilangi dunia, kemudian diturunkan secara terpisah dan bertahap selama 23 tahun kepada Nabi saw". - Malam turunnya Malaikat ke bumi.
Alloh swt, berfirman;"pada malam itu turun malaikat-malaikat dan ruh (Malaikat jibril) dengan izin tuhannya untuk mengatur segala urusanya". (QS. Al-qodr : 4)
Sebagian Ahli tafsir berpendapat:
"Yang dimaksud Ruh adalah Malaikat yang hanya nampak pada malam Lailatul Qodr". - Malam penuh kesejahteraan dan keselamatan.Alloh berfirman:
"Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar".(QS. Al-qodr : 5).
Dimalam itu setan tidak dapat membuat kerusuhan, sehingga dipenuhi kebaikan sampai terbitnya fajar. - Malam pengampunan.Dari Abu Huroiroh ra, Rosululloh saw, bersabda:
"Barang siapa melakukan ibadah pada malam Lailatul Qodr atas dasar iman serta smata-mata mencari keridhoan Alloh, maka Alloh mengampuni dosa-dosa yang pernah dilakukanya."(HR, Bukhori, Muslim dan Baihaki).
Dalam hadits lain Rosululloh saw bersabda:
"Lailatul Qodr terjadi sepuluh malam terakhir, barang siapa bangun dimalam - malam itu (utuk beribadah) dengan mencari pahalanya, Alloh mengampuni dosanya terdahuludan yang akan datang, ia terjadi pada malam ganjil...".
(HR. Ahmad) - Malam ditentukanya taqdir sanawi (taqdir untuk setahun atau tahunan).
Alloh swt berfirman:
"Pada malam itu dijelaskan segala urusan (hidup, mati, rizqi dsb) yang penuh hikmah". (QS. Ad-dukhoon :4)
Oleh karena itu dianjurkan memperbanyak Doa kebaikan pada malam itu, karena tidak ada yang bisa memperbaiki takdir kecuali Doa.
Malam hari:
- Cuaca tidak panas dan tidak dingin.Rosululloh saw, bersabda:
"Pada saat terjadinya Lailatul Qodr, malam itu terasa jernih, terang, tenang, cuaca sejuk tidak terasa panas dan tidak pula dingin..".
(HR. Muslim, Ahmad, Abu Dawud) - Suasana tenang dan tidak ada hujan.
Rosululloh saw bersabda:
"Sesungguhnya Aku melihat Lailatul Qodr, kemudian dilupakan (kapan persisnya), lailatul qodr turun pada 10 akhir (bulan Romadhon) yaitu malam yang terang, tidak dingin dan tidak panas serta tidak turun hujan".
(HR. Ibnu Khuzaimah dan Ibnu hibban). - Bulan tampak separuh bulatan.
Abu Huroiroh ra menuturkan:
"Kami pernah berdiskusi tentang Lailatul qodr di sisi Rosululloh saw, kemudian beliau bersabda : "Siapakah diantara kalian yang ingat tatkala bulan muncul, yang seukuran separuh nampan..? (HR. Muslim) - Tidak ada badai, tidak ada hembusan angin kencang dan tidak ada lemparan (meteor).
Rosululloh saw, bersabda:
"lailatul Qodr adalah malam yang terang, tidak panas, tidak dingin, tidak ada awan, tidak hujan, tidak ada angin kencang dan tidak ada yang dilempar pada malam itu dengan bintang (lemparan terhadap syetan yang hendak mengintip langit)".
(HR. Thobroni).
- Matahari bersinar lemah (redup).
Rosululloh saw, bersabda:
"Keesokan hari dari malam Lailatul Qodr, matahari terbit hingga tinggi tanpa sinar bak nampan (sinarnya lemah berwarna merah)". (HR.Muslim).
- Melakukan I'tikaf (berdiam diri di dalam masjid) dan qiyamul lail.
Aisyah ra, berkata:
"Barangsiapa beri'tikaf pada malam Lailatul Qodr karena iman dan ikhlas, maka diampunkan dosanya yang telah lalu". (HR. Dailani)
Khasan bin Ali ra berkata:
"Barang siapa beri'tikaf disepuluh malam yang akhir pada bulan Romadhon, maka ia mendapatkan dua kali pahala haji dan umroh". (HR.Baihaqi). - Memberi buka puasa yang berpuasa.
Rosululloh saw, bersabda:
"Barang siapa memberi makan (buka) pada orang yang sedang berpuasa di bulan Romadhon dari rizqi yang halal, maka akan didoakan oleh malaikat dalam semua di bulan Romadhon. Dan akan berjabat tangan dengan malaikat Jibril dan barang siapa berjabat tangan dengan malaikat Jibril maka akan lunak hatinya dan deras air matanya". (HR. Baihaqi dan Ibnu khuzaimah). - Memperbanyak doa ampunan.
"Allohumma innaka 'afuwwun kariim tukhibbul'afwa fa'fu 'anni"
(Ya Alloh, sesungguhnya Engkau maha pemberi ampunan dan maha pemurah, Engkau senang memberikan ampunan, maka ampunilah aku)". (HR. Ahmad, Ibnu Majah, Turmudzi).
Berkata Hujjatul Islam Imam Al-Ghozali :"Lailatul Qodr dapat diketahui dari hari awalnya bulan Romadhon:
- Jika awal Romadhon hari ahad atau rabu, maka Lailatuqor jatuh pada malam 29.
- Jika awal Romadhon hari senin, maka Lailatuqor jatuh pada malam 21.
- Jika awal Romadhon hari selasa atau jum'at, maka Lailatuqor jatuh pada malam 27.
- Jika awal Romadhon hari kamis, maka Lailatuqor jatuh pada malam 25.
- Jika awal Romadhon hari sabtu, maka Lailatuqor jatuh pada malam 23."
(Dikutip dari I'anah ath-tholibin jus II hal 290
Semaoga disisa akhir romadhon kali ini kita mendapatkan malam seribu bulan yaitu Lailatul Qodr malam yang mulia, malam yang penuh ampunan dan berkah, hingga seterusnya dibulan Romadhon Romadhon yang akan datang. Aamiiiin.