KLIMAKS SANG PELACUR

Aq meregang melayang
tanpa benang
Menerjang karang
Mengerang lalu menghilang



Aqlah binatang jalang
Bersenang senang hingga darah menggenang
Bergoyang seperti berang berang
Telanjang tanpa penghalang

Aq tersedak
Terdesak desak oleh tiang dan pasak
Darahku bergolak
Hembuskan sesak tubuhku tersentak

Aq tercebur lalu hancur
Terguyur dan meluncur
Bintang yang bertabur tak mampu aq ukur
mungkin inilah yang disebut alur

Jalan setapak yang aq injak
begitu penuh onak
Tubuhku hampir tak dapat beranjak
dari mata yang terus terbelalak

Kain yang tersibak layaknya sajak
berdecak dalam hati yang terkuak
Aq yang terjebak tak mampu berontak
darahku diarak huruf huruf yang terserak
jatuh tergeletak bahkan terinjak

Sungguh.......
Dada ini begitu sesak......

Tidur tanpa busana
bergelimang rasa dosa
Tertawa menikmati cawan cinta

Namun dalam sendiri kutemukan hampa
Berjuta noda dalam jiwa
tergambar didada

Aq mendesah
Tubuhku basah
Berjibaku dengan lelah dan gerah
Layani nafsu dari para ulat sawah
Kesenangan ini tak berarah

Aq terjamah
Aq tak bisa lagi merekah
Aq tak lagi punya bunga yang bernoktah
Aq sungguh rindu hari yang cerah
Sebagai ganti tetesan darah
yang terhampas oleh wajah yang memerah
Saat dahi benar benar basah

Tolong aq
Aq tak ingin jadi pelacur
Aq ingin mengukir cinta yang luhur

Temani aq
Temani sepiku
Jamahlah rongga dadaku
dengan nada nada indah yang terarah

Belilah aq
Lalu bawalah aq tuk kembali menjadi hamba
Hamba yang taat perintahNYA